Paris Saint-Germain (PSG) berada di ambang pencapaian puncak musim 2024-25 dengan tampil di final Piala Dunia Antarklub FIFA melawan Chelsea. FOOTBALL DOLPHINS OFFICIAL, akan membahas informasi menarik mengenai sepak bola hari ini, simak pembahasan ini.
Setelah meraih treble (Liga Champions, Ligue 1, dan Coupe de France), Luis Enrique dan anak asuhnya kini menargetkan “lapisan gula pada kue” untuk mengukuhkan status mereka sebagai tim terbaik di dunia. Meski kehilangan trio bintang Kylian Mbappe, Lionel Messi, dan Neymar, PSG justru tampil lebih solid sebagai tim kolektif.
Enrique menegaskan bahwa kesuksesan mereka bukan bergantung pada satu individu, melainkan pada kekuatan skuad yang diisi banyak bintang. “Kami punya 11 bintang, bahkan 14-15 pemain berkualitas tinggi. Itulah kunci kesuksesan kami,” ujarnya.
Dengan mengalahkan raksasa Eropa seperti Real Madrid, Bayern Munich, dan Inter Milan di sepanjang musim, PSG membuktikan bahwa mereka layak disebut sebagai tim paling dominan saat ini. Kemenangan di final Piala Dunia Antarklub akan menjadi penutup sempurna bagi musim bersejarah mereka.
AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!
Filosofi Luis Enrique, Kolektivitas di Atas Individualitas
Luis Enrique mengubah wajah Paris Saint-Germain pasca-kepergian para bintang besar dengan membangun tim yang mengandalkan kerja sama, bukan ketergantungan pada satu pemain. “Kami tidak ingin satu bintang, tapi seluruh tim yang berperan seperti bintang,” tegas pelatih asal Spanyol itu.
Pendekatan ini terbukti efektif. PSG tampil lebih seimbang, dengan setiap pemain berkontribusi secara maksimal. Enrique juga memuji dukungan penuh dari manajemen klub dalam membentuk skuad kompetitif. “Filosofi kami jelas: tim di atas segalanya. Fans kami pun adalah bintang yang mendukung kami di Parc des Princes,” tambahnya.
Meski begitu, Enrique menyadari final melawan Chelsea bukan perkara mudah. “Mereka tim tangguh dengan gaya menyerang ala Enzo Maresca. Kami harus bermain sempurna untuk menang,” ujarnya.
Baca Juga: Gagal Dapat Nico Williams, Barcelona Bidik Siapa Selanjutnya?
Tantangan Terakhir Chelsea yang Berambisi Menjegal PSG
Chelsea, juara Conference League, menjadi penghalang terakhir PSG dalam meraih gelar Piala Dunia Antarklub. Meski diunggulkan, Enrique memperingatkan bahwa laga ini akan sangat sulit. “Chelsea punya pemain berbakat dan tim yang terorganisir dengan baik. Ini bukan pertandingan biasa,” katanya.
PSG sendiri datang dengan kepercayaan diri tinggi setelah mencatatkan kemenangan besar di semifinal atas Real Madrid (4-0) dan final Liga Champions atas Inter Milan (5-0). Namun, Marquinhos, kapten PSG, menekankan bahwa final adalah pertandingan tersendiri. “Semua bisa terjadi. Kami harus fokus dan bermain dengan mental juara,” ujarnya.
Chelsea, di bawah asuhan Maresca, dikenal dengan gaya pressing dan serangan cepat. PSG harus waspada terhadap ancaman pemain seperti Cole Palmer dan Raheem Sterling, yang bisa memanfaatkan kesalahan defensif.
Marquinhos, “Tim Terbaik yang Pernah Saya Mainkan”
Marquinhos, yang telah membela PSG sejak 2013, menyebut skuad saat ini sebagai yang terbaik dalam sejarah klub. “Dalam hal kolektivitas dan hasil, ini tim terkuat yang pernah saya alami,” ungkap bek asal Brasil itu.
Ia mengakui pernah bermain bersama legenda seperti Ibrahimovic, Neymar, dan Messi, tetapi tim Enrique dinilainya lebih solid. “Dulu kami punya bintang individu, tapi sekarang kami bermain sebagai unit yang kompak. Itu yang membuat kami sulit dikalahkan,” tambahnya.
Dengan motivasi tinggi, PSG bertekad menutup musim dengan gelar keempat. “Ini kesempatan langka. Kami ingin membawa pulang trofi ini untuk fans dan sejarah klub,” tegas Marquinhos. Kemenangan akan menjadi bukti bahwa PSG bukan hanya tim bintang, tetapi juga tim sejati. Manfaatkan juga waktu luang anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi mengenai berita sepak bola terbaru lainnya hanya dengan klik footballdolphinsofficial.com.