Pep Guardiola membuat keputusan berani dengan merotasi hampir seluruh pemain inti Manchester City saat menghadapi Bayer Leverkusen di Liga Champions. Dibawah ini akan ada pembahasan berita bola menarik lainnya di FOOTBALL DOLPHINS OFFICIAL.

Laga ini menjadi pertandingan ke-100 Guardiola di Liga Champions, namun hasilnya jauh dari harapan. City kalah 2-0 dari tim tamu, yang tampil lebih disiplin dan agresif. Bintang-bintang seperti Erling Haaland, Phil Foden, dan Ruben Dias sengaja diistirahatkan dalam pertandingan ini.
Perubahan besar ini bertujuan untuk menjaga kebugaran pemain jelang jadwal padat musim ini. Sayangnya, Leverkusen mampu memanfaatkan kesempatan dan membobol gawang City melalui Alejandro Grimaldo dan Patrik Schick.
AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!
![]()
Kekalahan ini menjadi pelajaran pahit bagi Guardiola bahwa rotasi besar-besaran pada laga penting bisa berisiko tinggi. Keputusan yang diambilnya sebagai bentuk manajemen tim ternyata malah merugikan City di momen krusial Liga Champions.
Guardiola Akui Kesalahan dengan Terbuka
Usai pertandingan, Guardiola mengaku sepenuhnya bertanggung jawab atas kekalahan ini. “Saya bertanggung jawab penuh. Terlalu banyak perubahan. Ini pertama kalinya dalam hidup saya, dan itu terlalu berat. Kami bermain di kandang, dalam posisi bagus di Liga Champions, dan saya berpikir ‘ayo coba dan siapkan pemain cadangan’. Itu tidak berhasil dan kita harus menerimanya,” ujarnya.
Pelatih asal Spanyol ini menegaskan bahwa tujuannya adalah melibatkan semua pemain karena jadwal padat setelah jeda internasional. Namun, ia menyadari bahwa keputusan ini mengganggu keseimbangan tim dan membuat City kesulitan menguasai pertandingan. Pengakuan ini menunjukkan sisi manusiawi Guardiola. Meski terkenal sukses, ia tetap mampu menerima kesalahan dan belajar dari pengalaman pahit untuk masa depan tim.
Baca Juga: Guardiola Yakin Manchester City Bisa Bersaing di Empat Kompetisi Jika Skuad Sehat
City Perlu Lebih Banyak Pencetak Gol

Selain masalah rotasi pemain, Guardiola menyoroti kebutuhan tim untuk memiliki lebih banyak opsi mencetak gol. Kekalahan dari Newcastle dan Leverkusen menegaskan bahwa City tidak bisa sepenuhnya mengandalkan Haaland.
“Ya, peluangnya jelas, tetapi kami harus mencetak lebih banyak gol. Para pemain kami memiliki kemampuan dan kualitas untuk melakukannya,” kata Guardiola. Ia ingin semua penyerang berkontribusi agar tim lebih fleksibel dan tidak mudah diprediksi lawan.
Masalah ini juga menjadi pengingat bahwa meski memiliki bintang besar, tim sekelas City membutuhkan keseimbangan antara kreativitas lini depan dan strategi rotasi yang bijak agar hasil tetap maksimal.
Fokus Menuju Kemenangan Lawan Leeds
Setelah dua kekalahan beruntun, kepercayaan diri City menurun. Jarak mereka dengan Arsenal di puncak klasemen melebar menjadi tujuh poin. Guardiola menegaskan bahwa fokus utama kini adalah memulihkan mental dan performa tim.
Laga selanjutnya melawan Leeds United menjadi kunci untuk kembali ke jalur kemenangan. Guardiola berharap rotasi pemain bisa lebih seimbang dan semua pemain menunjukkan kemampuan terbaiknya. Pertandingan ini penting untuk menjaga persaingan juara Liga Primer tetap terbuka dan menegaskan bahwa Manchester City tetap siap menghadapi tantangan meski sempat tergelincir. Manfaatkan waktu luang Anda untuk mengeksplor berita bola menarik lainnya di footballdolphinsofficial.com.
