West Ham Kembali Menuai Kemenangan 2-1 Atas Man United

Bagikan

West Ham kembali menunjukkan performa mengesankan di London Stadium dengan mengalahkan Manchester United 2-1 pada 27 Oktober 2024.​

West Ham Kembali Menuai Kemenangan 2-1 Atas Man United

Pertandingan ini tidak hanya menarik perhatian karena skor yang ketat, tetapi juga karena momen-momen dramatis yang terjadi di sepanjang laga, terutama keputusan kontroversial VAR yang mencuri perhatian banyak pengamat. Dalam artikel ini Mari kita ulas lebih dalam tentang pertandingan ini, termasuk lima detail tersembunyi yang menambah keunikan dari kemenangan ini.

Babak Pertama Dominasi Manchester

Sejak awal pertandingan, Manchester United tampil agresif dan menguasai permainan. Tim asuhan Erik ten Hag mampu menciptakan beberapa peluang berbahaya. Diantaranya ketika Alejandro Garnacho melambungkan bola dari jarak dekat yang mengenai tiang gawang hanya dalam dua menit awal permainan. Kehadiran Bruno Fernandes yang kembali dari skorsing memberikan dampak positif, di mana ia berhasil menciptakan beberapa peluang untuk rekan-rekannya.

Meskipun United mendominasi penguasaan bola dan menciptakan sembilan tembakan di babak pertama, mereka gagal memanfaatkan setiap kesempatan. Diogo Dalot, dalam momen menentukan, melewatkan kesempatan emas ketika ia berhasil melewati kiper Lukasz Fabianski, tetapi tembakannya justru melambung tinggi di atas gawang. Kiper Fabianski menjadi pahlawan bagi West Ham dengan melakukan penyelamatan krusial. Ini termasuk menepis sundulan mantan pemain Real Madrid, Casemiro, dari tendangan bebas yang diambil oleh Christian Eriksen.

Perubahan Drastis Bagi West Ham

Memasuki babak kedua, pelatih West Ham, Julen Lopetegui, melakukan tiga perubahan yang berani dengan mengganti Dinos Mavropanos, Lucas Paquetá, dan Carlos Soler dengan Jean-Clair Todibo, Tomáš Souček, dan Crysencio Summerville. Keputusan ini terbukti tepat dan langsung berdampak pada permainan tim. West Ham mulai menunjukkan ketahanan dan kebangkitan, menciptakan lebih banyak peluang dalam serangan balasan.

Puncak dari kebangkitan West Ham terjadi pada menit ke-74. Summerville, yang baru berusia 20 tahun, berhasil mencetak gol pertamanya untuk West Ham setelah menyambut umpan dari Danny Ings. Gol ini menjadi serupa dengan momen magis yang sering terjadi dalam pertandingan-pertandingan krusial, terlebih lagi ketika tim tuan rumah sempat tertekan di babak pertama.

Setelah gol tersebut, suasana di London Stadium berubah drastis. Para pendukung West Ham memberikan dukungan penuh kepada tim mereka, berharap bisa menjaga keunggulan. Namun, Manchester United pun tak tinggal diam. Mereka berusaha keras untuk merespons, dan akhirnya berhasil menyamakan kedudukan di menit ke-81 melalui gol Casemiro yang menyundul bola ke gawang setelah sebuah skema serangan yang cerdik.

Kontroversi VAR Yang Mengguncang

Saat tampaknya pertandingan akan berakhir imbang, drama kembali terjadi di menit ke-90+. Wasit David Coote diminta untuk melihat tayangan ulang VAR setelah Matthijs de Ligt dijatuhi oleh Danny Ings di dalam kotak penalti. Keputusan ini memicu protes keras dari para pemain Manchester United yang merasa bahwa tidak ada cukup kontak untuk memberikan penalti kepada West Ham.

Setelah pemeriksaan yang panjang dan tegang, Coote akhirnya menunjuk titik penalti, yang memicu reaksi beragam dari pemain dan penggemar. Jarrod Bowen, yang mempunyai tanggung jawab besar, melangkah maju untuk mengeksekusi penalti. Dengan ketenangan yang luar biasa dan dukungan penuh dari publik, Bowen berhasil mengeksekusi penalti tersebut, membawa West Ham kembali unggul dengan skor 2-1.​

Analisis Taktik Dan Strategi

Dari aspek taktik, pertandingan ini menunjukkan bahwa adaptasi dan perubahan strategi sangat penting dalam sepakbola. Manchester United di babak pertama bermain dengan formasi menyerang yang kuat, namun gagal memanfaatkan peluang dan kurang efisien dalam penyelesaian akhir. Erik ten Hag harus menghadapi kritik dari penggemar dan analis mengenai keputusan pola dan formasi yang diterapkannya.

Di sisi lain, Julen Lopetegui menunjukkan kepemimpinan yang baik dengan perubahan yang tepat pada saat yang diperlukan. Pergantian pemainnya di babak kedua mengubah dinamika permainan dan memberi West Ham kesempatan untuk bangkit setelah awal yang kurang memuaskan. Penggunaan taktik permainan cepat dan sifat responsif dalam mengganti pemain mencerminkan kemampuan Lopetegui dalam membaca permainan dengan baik.

Bahkan setelah menyamakan kedudukan, Manchester United gagal mengubah momentum dan terus tertekan oleh serangan West Ham. Keputusan VAR, meskipun kontroversial, mencerminkan bagaimana dalam sepakbola, segalanya dapat berbalik dalam sekejap. Kelemahan dalam pertahanan United muncul kembali di saat-saat krusial, mencerminkan kurangnya koordinasi dalam lini pertahanan mereka.

Baca Juga: Timnas Indonesia Punya Senjata Rahasia untuk Kalahkan Jepang

Dampak Bagi Kedua Tim

Dampak-Bagi-Kedua-Tim

Kemenangan ini sangat berarti bagi West Ham, tidak hanya dari segi poin, tetapi juga sebagai motivasi bagi tim dan pelatih. Dengan hasil ini, West Ham secara resmi melampaui Manchester United di klasemen sementara Premier League, bergerak ke posisi 13 dengan 11 poin. Sebaliknya, Manchester United merosot ke tempat ke-14 dengan titik yang sama, di bawah pressure yang semakin meningkat terhadap Erik ten Hag. Ten Hag, yang selama ini dianggap sebagai manajer yang menjanjikan. Kini berada di ambang pengunduran diri setelah menerima banyak kritik akibat kurangnya hasil positif dari timnya.

Dalam konferensi pers setelah pertandingan, ia mengekspresikan kekecewaan terhadap performa tim dan keputusan VAR. Namun dia tidak dapat sepenuhnya mengalihkan fokus dari masalah internal tim yang terus berlangsung. Sementara itu, West Ham mendapatkan kembali kepercayaan diri mereka dan menunjukkan bahwa mereka dapat bersaing dengan tim-tim besar di Premier League. Dengan senyuman di wajahnya, Lopetegui menyatakan kebahagiaan atas dukungan. Yang diberikan oleh suporter dan keinginan untuk terus membangun pada momentum positif ini di masa mendatang.

Kesimpulan

Pertandingan antara West Ham dan Manchester United di London Stadium pada 27 Oktober 2024. Ini mencerminkan inti dari apa yang membuat sepakbola begitu menarik drama, emosi, dan ketidakpastian. Dengan hasil akhir yang mengejutkan, pertandingan ini bukan hanya tentang poin tetapi juga tentang reputasi dan masa depan di kompetisi yang sangat kompetitif. Momen-momen dalam pertandingan ini mengingatkan kita bahwa tak seorang pun bisa meramalkan hasil pertandingan dengan tepat. Dan ketidakpastian adalah bagian dari keindahan olahraga ini.

Keberhasilan West Ham menjadi inspirasi besar dalam derasnya kompetisi, sementara Manchester United harus berbenah dan melakukan introspeksi. Dengan begitu banyak yang dipertaruhkan, fans kedua tim tentu menantikan pertandingan berikutnya di Premier League dengan harap-harap cemas. Ikuti terus perkembangan informasi menarik yang kami suguhkan dengan akurasi dan detail penjelasan lengkap, simak penjelasan lainnya seputar bola dengan klik link footballmarketing.tv.